
Get clients in any niche!
Delegate the launch of advertising to us — for free
Learn more
17.1

Advertising on the Telegram channel «Youngetop»
5.0
9
Share
Add to favorite
Channel temporarily not accepting requests
Choose another channel from recommendations or get a tailored list within your budget using AI
AI Channel Picker
Recent Channel Posts
imageImage preview is unavailable
Enjoy our content? Advertise on this channel and reach a highly engaged audience! 👉🏻
It's easy with Telega.io. As the leading platform for native ads and integrations on Telegram, it provides user-friendly and efficient tools for quick and automated ad launches.
⚡️ Place your ad here in three simple steps:
1 Sign up
2 Top up the balance in a convenient way
3 Create your advertising post
If your ad aligns with our content, we’ll gladly publish it.
Start your promotion journey now!
It's easy with Telega.io. As the leading platform for native ads and integrations on Telegram, it provides user-friendly and efficient tools for quick and automated ad launches.
⚡️ Place your ad here in three simple steps:
1 Sign up
2 Top up the balance in a convenient way
3 Create your advertising post
If your ad aligns with our content, we’ll gladly publish it.
Start your promotion journey now!
457
17:21
10.01.2025
Konflik di Suriah tidak bisa dipisahkan dari fenomena yang dikenal sebagai Arab Spring, yang mulai muncul pada tahun 2010. Arab Spring adalah serangkaian gerakan revolusioner yang muncul sebagai reaksi terhadap banyaknya rezim otoriter yang menguasai negara-negara di Timur Tengah. Fenomena ini memicu harapan akan perubahan dan kebebasan di kalangan masyarakat yang tertekan oleh pemerintahan yang represif.
Pada tahun 2011, semangat Arab Spring mulai menyebar ke Suriah, yang memicu lahirnya gerakan protes melawan pemerintahan otoriter Bashar al-Assad. Rakyat Suriah mulai bersatu untuk menuntut perubahan dan keadilan, menentang kebijakan yang dianggap menindas. Gerakan ini menjadi simbol harapan bagi banyak orang yang mendambakan kehidupan yang lebih baik dan demokratis.
Akar dari konflik ini berawal dari ketidakpuasan masyarakat terhadap kepemimpinan Bashar al-Assad, yang merupakan penerus dari rezim ayahnya, Hafez al-Assad. Setelah bertahun-tahun pemberontakan, situasi di Suriah tampak stagnan, terutama setelah masa awal yang penuh semangat antara 2011 hingga 2014. Namun, menjelang akhir tahun 2024, dunia dikejutkan oleh kemajuan cepat oposisi yang berhasil bergerak dari kota Idlib menuju Damaskus, menunjukkan bahwa perjuangan mereka belum berakhir.
Komando militer Suriah telah memberi tahu para perwiranya bahwa masa kepemimpinan Presiden Bashar al-Assad telah berakhir. Pengumuman ini muncul setelah para pemberontak berhasil merebut Damaskus dalam serangan mendadak yang mengguncang pusat kekuasaan rezim Assad, menandai perubahan besar dalam situasi politik di negara tersebut.
Pertempuran yang berlangsung selama lebih dari sepuluh tahun dalam perang saudara Suriah telah membawa banyak penderitaan. Menurut laporan dari Reuters, para pemberontak mengklaim bahwa Damaskus kini telah terbebas dari cengkeraman Assad. Ribuan warga pun turun ke jalan-jalan ibu kota, mengibarkan bendera dan meneriakkan kata-kata "Kebebasan," mengekspresikan kegembiraan mereka atas perubahan yang terjadi.
Dalam situasi yang semakin genting, Presiden Bashar al-Assad dilaporkan melarikan diri dari Damaskus dengan menggunakan pesawat, saat para pemberontak mulai menguasai ibu kota pada hari Minggu, 8 Desember. Kejadian ini menandai babak baru dalam sejarah Suriah, di mana harapan untuk perubahan dan kebebasan semakin menguat di kalangan rakyat.
Apa yang dilakukan oleh oposisi Suriah tahun ini sungguh luar biasa, mereka berhasil menguasai beberapa kota penting dalam waktu yang sangat singkat. Hal ini menunjukkan betapa cepatnya mereka bisa mengambil alih wilayah yang strategis.
Ini sangat mengesankan, terutama karena mereka hanya terdiri dari kelompok milisi bersenjata yang didukung oleh sejumlah kecil tentara reguler yang memberontak di awal revolusi. Keberanian dan strategi mereka patut diacungi jempol.
Bisa kita bandingkan dengan negara yang katanya memiliki kekuatan militer kedua terkuat di dunia, awal invasi mereka dipenuhi dengan keyakinan bahwa mereka bisa menguasai wilayah dalam waktu tiga hari. Namun, kenyataannya sudah lebih dari dua tahun, dan mereka masih kesulitan menghadapi lawan mereka.
Pada tahun 2011, semangat Arab Spring mulai menyebar ke Suriah, yang memicu lahirnya gerakan protes melawan pemerintahan otoriter Bashar al-Assad. Rakyat Suriah mulai bersatu untuk menuntut perubahan dan keadilan, menentang kebijakan yang dianggap menindas. Gerakan ini menjadi simbol harapan bagi banyak orang yang mendambakan kehidupan yang lebih baik dan demokratis.
Akar dari konflik ini berawal dari ketidakpuasan masyarakat terhadap kepemimpinan Bashar al-Assad, yang merupakan penerus dari rezim ayahnya, Hafez al-Assad. Setelah bertahun-tahun pemberontakan, situasi di Suriah tampak stagnan, terutama setelah masa awal yang penuh semangat antara 2011 hingga 2014. Namun, menjelang akhir tahun 2024, dunia dikejutkan oleh kemajuan cepat oposisi yang berhasil bergerak dari kota Idlib menuju Damaskus, menunjukkan bahwa perjuangan mereka belum berakhir.
Komando militer Suriah telah memberi tahu para perwiranya bahwa masa kepemimpinan Presiden Bashar al-Assad telah berakhir. Pengumuman ini muncul setelah para pemberontak berhasil merebut Damaskus dalam serangan mendadak yang mengguncang pusat kekuasaan rezim Assad, menandai perubahan besar dalam situasi politik di negara tersebut.
Pertempuran yang berlangsung selama lebih dari sepuluh tahun dalam perang saudara Suriah telah membawa banyak penderitaan. Menurut laporan dari Reuters, para pemberontak mengklaim bahwa Damaskus kini telah terbebas dari cengkeraman Assad. Ribuan warga pun turun ke jalan-jalan ibu kota, mengibarkan bendera dan meneriakkan kata-kata "Kebebasan," mengekspresikan kegembiraan mereka atas perubahan yang terjadi.
Dalam situasi yang semakin genting, Presiden Bashar al-Assad dilaporkan melarikan diri dari Damaskus dengan menggunakan pesawat, saat para pemberontak mulai menguasai ibu kota pada hari Minggu, 8 Desember. Kejadian ini menandai babak baru dalam sejarah Suriah, di mana harapan untuk perubahan dan kebebasan semakin menguat di kalangan rakyat.
Apa yang dilakukan oleh oposisi Suriah tahun ini sungguh luar biasa, mereka berhasil menguasai beberapa kota penting dalam waktu yang sangat singkat. Hal ini menunjukkan betapa cepatnya mereka bisa mengambil alih wilayah yang strategis.
Ini sangat mengesankan, terutama karena mereka hanya terdiri dari kelompok milisi bersenjata yang didukung oleh sejumlah kecil tentara reguler yang memberontak di awal revolusi. Keberanian dan strategi mereka patut diacungi jempol.
Bisa kita bandingkan dengan negara yang katanya memiliki kekuatan militer kedua terkuat di dunia, awal invasi mereka dipenuhi dengan keyakinan bahwa mereka bisa menguasai wilayah dalam waktu tiga hari. Namun, kenyataannya sudah lebih dari dua tahun, dan mereka masih kesulitan menghadapi lawan mereka.
1300
14:37
08.12.2024
imageImage preview is unavailable
Damaskus Jatuh! Rezim Berkuasa Tumbang, Basyar Asad Dikabarkan Kabur Pakai Pesawat
950
14:36
08.12.2024
IBHRS sebut semua nama yang terlibat di km50
1100
09:25
05.12.2024
1100
09:24
05.12.2024
play_circleVideo preview is unavailable
Ko bisa?
1800
08:54
09.11.2024
close
New items
Selected
0
channels for:$0.00
Subscribers:
0
Views:
lock_outline
Add to CartBuy for:$0.00
Комментарий