
Monetize Telegram Mini App with Telega.io
Connect your app, set CPM, and watch your revenue grow!
Start monetizing
5.7

Advertising on the Telegram channel «Puisi»
5.0
8
Poem in indonesian language/bahasa. Or indonesian call it as Puisi.
Large viewers from Malaysia and Indonesia.
Get your special offers here.
Share
Add to favorite
Channel temporarily not accepting requests
Choose another channel from recommendations or get a tailored list within your budget using AI
AI Channel Picker
Recent Channel Posts
Karya : @tan_90derajat
Sebening Embun
aku adalah sepucuk
di dedaunan yang basah
bila kau temui aku di dahan dan ranting,
basah sudah lebih dulu mengenali aku
tapi siapa yang memeluk dingin
kala daun kuncup
dan bunga sedang tidur?
entahlah—
mungkin itu kamu
di sepanjang pematang,
menghijau;
mengharukan
mungkin juga dia,
yang berkabut;
merupa uap air yang tiba-tiba bercinta dengan si pagi buta.
◖ѕℓ
30 Maret, 2025.
@temanpuisi
@puisi
@sedih
Sebening Embun
aku adalah sepucuk
di dedaunan yang basah
bila kau temui aku di dahan dan ranting,
basah sudah lebih dulu mengenali aku
tapi siapa yang memeluk dingin
kala daun kuncup
dan bunga sedang tidur?
entahlah—
mungkin itu kamu
di sepanjang pematang,
menghijau;
mengharukan
mungkin juga dia,
yang berkabut;
merupa uap air yang tiba-tiba bercinta dengan si pagi buta.
◖ѕℓ
30 Maret, 2025.
@temanpuisi
@puisi
@sedih
8000
19:31
06.04.2025
Karya : @al_inziaj
Pulang ke rahim ibu
Ingatan adalah rumah terapung
Suatu waktu, ombak akan menyeretnya
Menerjang memori yang hampir penuh
Namamu, semata ingatan yang panjang
Namun ingatan tidak punya lengan
Sebelum darah membeku
Sebelum seorang bocah tidak berhenti menangis,
Sebelum semuanya mengering,
Aku ingin tenggelam di sana.
_padi
Medan, 16 November 2024.
@temanpuisi
@sedih
@puisi
Gabung saja
Pulang ke rahim ibu
Ingatan adalah rumah terapung
Suatu waktu, ombak akan menyeretnya
Menerjang memori yang hampir penuh
Namamu, semata ingatan yang panjang
Namun ingatan tidak punya lengan
Sebelum darah membeku
Sebelum seorang bocah tidak berhenti menangis,
Sebelum semuanya mengering,
Aku ingin tenggelam di sana.
_padi
Medan, 16 November 2024.
@temanpuisi
@sedih
@puisi
Gabung saja
7400
17:40
11.04.2025
Karya : @Ihwa_1
M E N G A B U R
By: Yang terlupa
Jingga dalam cahyanya
Gelap dalam bayangnya
Larut dalam keramaian
Sirna dalam kenangan
Menyusut dalam waktu
Melebur dalam nostalgia
Mengalir dalam sunyi
Tersimpan dalam diam yang setia
Terhapus oleh angin lembut
Seperti embun pagi yang pudar
Menghilang perlahan, seiring waktu
Hanyut dalam rindu, terasa samar
Kembali dalam bisu malam
Tersisa jejak lembut di sana
Menelusuri perjalanan yang dalam
Menuju cakrawala baru yang cerah
Indonesia__19 September, 2024
@temanpuisi @puisi @sedih
M E N G A B U R
By: Yang terlupa
Jingga dalam cahyanya
Gelap dalam bayangnya
Larut dalam keramaian
Sirna dalam kenangan
Menyusut dalam waktu
Melebur dalam nostalgia
Mengalir dalam sunyi
Tersimpan dalam diam yang setia
Terhapus oleh angin lembut
Seperti embun pagi yang pudar
Menghilang perlahan, seiring waktu
Hanyut dalam rindu, terasa samar
Kembali dalam bisu malam
Tersisa jejak lembut di sana
Menelusuri perjalanan yang dalam
Menuju cakrawala baru yang cerah
Indonesia__19 September, 2024
@temanpuisi @puisi @sedih
7200
19:45
14.04.2025
Karya : @RinaHeningNna
Lalu lintas berlalu lalang dalam jentaka semesta
Sebentar panas, sedetik kemudian meranggas repas
Entah apa inginnya alur cerita penuh sandiwara
Yang berkelakar bahagia selamanya, ternyata hanya gurauan bibir bergincu belaka
Jatuh hati tidak main-main
Seorang pria rela melepaskan jubah kesombongannya demi memetik bintang untuk gadis pujaanya
Di tepi telaga surgawi mereka berjanji bertukar puisi
Namun, hanya tanggal yang tinggal menyelimuti hati-hati yang ternyata tertawan janji.
Kamar Hening, 30 Oktober 2024.
@puisi @temanpuisi @sedih. Gabung saja
Lalu lintas berlalu lalang dalam jentaka semesta
Sebentar panas, sedetik kemudian meranggas repas
Entah apa inginnya alur cerita penuh sandiwara
Yang berkelakar bahagia selamanya, ternyata hanya gurauan bibir bergincu belaka
Jatuh hati tidak main-main
Seorang pria rela melepaskan jubah kesombongannya demi memetik bintang untuk gadis pujaanya
Di tepi telaga surgawi mereka berjanji bertukar puisi
Namun, hanya tanggal yang tinggal menyelimuti hati-hati yang ternyata tertawan janji.
Kamar Hening, 30 Oktober 2024.
@puisi @temanpuisi @sedih. Gabung saja
7800
19:19
16.04.2025
Karya : @eijaaal
Rinduan
kita sisir semenanjung haru kita
kita padu euforia rasa kita
berjalanlah kini air mata
tetaplah kini bersama
Canda candu lamanya
tawa senang bertanpa
durjana risau pupus sekejap
tubuh satu erat mendekap
Kasihku, matipun kaulah kuncinya
Manisku, jiwa ini teruntukmu abadinya
O Kerinduan, lagikah bertahun kan kembali?
30 Januari 2025.
@puisi
@temanpuisi
@sedih
Gabung yuk gabung
Rinduan
kita sisir semenanjung haru kita
kita padu euforia rasa kita
berjalanlah kini air mata
tetaplah kini bersama
Canda candu lamanya
tawa senang bertanpa
durjana risau pupus sekejap
tubuh satu erat mendekap
Kasihku, matipun kaulah kuncinya
Manisku, jiwa ini teruntukmu abadinya
O Kerinduan, lagikah bertahun kan kembali?
30 Januari 2025.
@puisi
@temanpuisi
@sedih
Gabung yuk gabung
8000
17:54
20.04.2025
Karya : @Langit100
Pencarian kata kata sungguh menjemukan
Bahwa katanya -di -ke -dari harus berjajar rapi
Oleh aturan yang disebut literasi
Pencarian makna sungguh memuakan
Melihat, membaca, kemudian mengerti
Ditulis ulang, dibaca dan disalah arti
Bahwa di hari hari yang lalu
Aku berlarian di antara kata kata
Mencari arti, mencari makna
Dimana dengan memisahkan huruf huruf
Nyatanya membuat aku lebih hidup
Aku membaca kemudian mengerti
A kuber lari dian tara ka taka ta
A kume misah kanhu rufhu ruf,
Mereka tidak mati
Mereka tetap hidup.
Ya,
Mereka yang hidup akan tetap hidup
Jika engkau anggap mati
Maka yang mati ialah kamu sendiri
Purwakarta, 07 April 2025
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah di chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih.
Pencarian kata kata sungguh menjemukan
Bahwa katanya -di -ke -dari harus berjajar rapi
Oleh aturan yang disebut literasi
Pencarian makna sungguh memuakan
Melihat, membaca, kemudian mengerti
Ditulis ulang, dibaca dan disalah arti
Bahwa di hari hari yang lalu
Aku berlarian di antara kata kata
Mencari arti, mencari makna
Dimana dengan memisahkan huruf huruf
Nyatanya membuat aku lebih hidup
Aku membaca kemudian mengerti
A kuber lari dian tara ka taka ta
A kume misah kanhu rufhu ruf,
Mereka tidak mati
Mereka tetap hidup.
Ya,
Mereka yang hidup akan tetap hidup
Jika engkau anggap mati
Maka yang mati ialah kamu sendiri
Purwakarta, 07 April 2025
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah di chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih.
5600
20:20
13.05.2025
Karya : @Pramtan02
Dendamku Lunas
Dendamku hari ini lunas
Tak ada transaksi yang terjadi
Dulu yang kubutuhkan hanya Tuhan menjadi kepanjangan tanganku, membalas tiap rundungan yang mematuk kepala lemahku dengan liarnya
Menghajar wajahku yang terlanjur merona ungu lebam.
Kini dendamku telah usang
Tak perlu lagi aku berdoa semoga Tuhan membalaskan nestapa apa yang terjadi padaku
Tak perlu lagi aku mengharap azab segera menghujani tubuh mereka
Tak perlu lagi aku berlaku menjadi Tuhan, atau Tuhannya Tuhan.
Karena Tuhan mengajarkan aku satu kata,
Maaf.
Semarang, 19 September 2024
@temanpuisi
@puisi
@sedih
Yuk gabung yuk
Dendamku Lunas
Dendamku hari ini lunas
Tak ada transaksi yang terjadi
Dulu yang kubutuhkan hanya Tuhan menjadi kepanjangan tanganku, membalas tiap rundungan yang mematuk kepala lemahku dengan liarnya
Menghajar wajahku yang terlanjur merona ungu lebam.
Kini dendamku telah usang
Tak perlu lagi aku berdoa semoga Tuhan membalaskan nestapa apa yang terjadi padaku
Tak perlu lagi aku mengharap azab segera menghujani tubuh mereka
Tak perlu lagi aku berlaku menjadi Tuhan, atau Tuhannya Tuhan.
Karena Tuhan mengajarkan aku satu kata,
Maaf.
Semarang, 19 September 2024
@temanpuisi
@puisi
@sedih
Yuk gabung yuk
4200
18:21
24.05.2025
Karya : @HaloCaptain
Teruntuk ruang yang pernah bernama,
yang dindingnya mencatat napas,
yang lantainya menghafal langkah-langkah gugup
menuju perbincangan yang tak pernah selesai.
Kini engkau hanya sekat tanpa suara,
berisi gema dari suara yang tak diulang,
udara yang pernah hangat,
kini tak tahu kepada siapa ia bersandar.
Kursi-kursi menua tanpa beban,
meja tidak lagi tahu caranya menampung keluh.
Jam dinding terus berdetak,
namun waktu tak lagi merasa diundang.
Ruang itu,
pernah menyebut kita “ada”,
sebelum kita sendiri
menjadi “tak bernama”.
24 Mei, 2025.
@temanpuisi
@puisi
@sedih
Teruntuk ruang yang pernah bernama,
yang dindingnya mencatat napas,
yang lantainya menghafal langkah-langkah gugup
menuju perbincangan yang tak pernah selesai.
Kini engkau hanya sekat tanpa suara,
berisi gema dari suara yang tak diulang,
udara yang pernah hangat,
kini tak tahu kepada siapa ia bersandar.
Kursi-kursi menua tanpa beban,
meja tidak lagi tahu caranya menampung keluh.
Jam dinding terus berdetak,
namun waktu tak lagi merasa diundang.
Ruang itu,
pernah menyebut kita “ada”,
sebelum kita sendiri
menjadi “tak bernama”.
24 Mei, 2025.
@temanpuisi
@puisi
@sedih
2900
18:47
04.06.2025
Karya : @tathuy
Celoteh Mesra di Persimpangan
Pernahkah kau mendengar angin bercerita,
tentang jejak-jejak yang saling mencari?
Langkah-langkah yang dulu seiring,
kini terpisah oleh waktu yang menata jalannya sendiri.
Tak ada yang benar-benar hilang, sebenarnya,
semesta hanya bekerja sesuai abjadnya,
membawa kita ke persimpangan sunyi,
seolah menguji, benarkah kisah ini abadi?
Jika kau ingin melangkah ke sana,
dan aku harus berlari ke sini,
biarkan kasih tetap bercumbu di udara,
menjadi asa yang tersulam di langit takdir.
Sebab kasih sejati bukan sekadar berjalan bersama,
bukan hanya menatap bintang yang itu-itu saja,
kadang ia adalah keberanian untuk melepaskan,
tanpa kehilangan, tanpa penyesalan.
Purworejo, Februari 2025.
Dengan dekap— 🌷
Sastadina @secarikamarta
Silahkan follow dan bergabung @temanpuisi @puisi @sedih
Celoteh Mesra di Persimpangan
Pernahkah kau mendengar angin bercerita,
tentang jejak-jejak yang saling mencari?
Langkah-langkah yang dulu seiring,
kini terpisah oleh waktu yang menata jalannya sendiri.
Tak ada yang benar-benar hilang, sebenarnya,
semesta hanya bekerja sesuai abjadnya,
membawa kita ke persimpangan sunyi,
seolah menguji, benarkah kisah ini abadi?
Jika kau ingin melangkah ke sana,
dan aku harus berlari ke sini,
biarkan kasih tetap bercumbu di udara,
menjadi asa yang tersulam di langit takdir.
Sebab kasih sejati bukan sekadar berjalan bersama,
bukan hanya menatap bintang yang itu-itu saja,
kadang ia adalah keberanian untuk melepaskan,
tanpa kehilangan, tanpa penyesalan.
Purworejo, Februari 2025.
Dengan dekap— 🌷
Sastadina @secarikamarta
Silahkan follow dan bergabung @temanpuisi @puisi @sedih
194
18:27
30.06.2025
close
New items
Selected
0
channels for:$0.00
Subscribers:
0
Views:
lock_outline
Add to CartBuy for:$0.00
Комментарий