
Monetize Telegram Mini App with Telega.io
Connect your app, set CPM, and watch your revenue grow!
Start monetizing
5.7

Advertising on the Telegram channel «Puisi»
5.0
8
Poem in indonesian language/bahasa. Or indonesian call it as Puisi.
Large viewers from Malaysia and Indonesia.
Get your special offers here.
Share
Add to favorite
Channel temporarily not accepting requests
Choose another channel from recommendations or get a tailored list within your budget using AI
AI Channel Picker
Recent Channel Posts
Karya : @HaloCaptain
Teruntuk ruang yang pernah bernama,
yang dindingnya mencatat napas,
yang lantainya menghafal langkah-langkah gugup
menuju perbincangan yang tak pernah selesai.
Kini engkau hanya sekat tanpa suara,
berisi gema dari suara yang tak diulang,
udara yang pernah hangat,
kini tak tahu kepada siapa ia bersandar.
Kursi-kursi menua tanpa beban,
meja tidak lagi tahu caranya menampung keluh.
Jam dinding terus berdetak,
namun waktu tak lagi merasa diundang.
Ruang itu,
pernah menyebut kita “ada”,
sebelum kita sendiri
menjadi “tak bernama”.
24 Mei, 2025.
@temanpuisi
@puisi
@sedih
Teruntuk ruang yang pernah bernama,
yang dindingnya mencatat napas,
yang lantainya menghafal langkah-langkah gugup
menuju perbincangan yang tak pernah selesai.
Kini engkau hanya sekat tanpa suara,
berisi gema dari suara yang tak diulang,
udara yang pernah hangat,
kini tak tahu kepada siapa ia bersandar.
Kursi-kursi menua tanpa beban,
meja tidak lagi tahu caranya menampung keluh.
Jam dinding terus berdetak,
namun waktu tak lagi merasa diundang.
Ruang itu,
pernah menyebut kita “ada”,
sebelum kita sendiri
menjadi “tak bernama”.
24 Mei, 2025.
@temanpuisi
@puisi
@sedih
1800
15:47
04.06.2025
Karya : @Pramtan02
Dendamku Lunas
Dendamku hari ini lunas
Tak ada transaksi yang terjadi
Dulu yang kubutuhkan hanya Tuhan menjadi kepanjangan tanganku, membalas tiap rundungan yang mematuk kepala lemahku dengan liarnya
Menghajar wajahku yang terlanjur merona ungu lebam.
Kini dendamku telah usang
Tak perlu lagi aku berdoa semoga Tuhan membalaskan nestapa apa yang terjadi padaku
Tak perlu lagi aku mengharap azab segera menghujani tubuh mereka
Tak perlu lagi aku berlaku menjadi Tuhan, atau Tuhannya Tuhan.
Karena Tuhan mengajarkan aku satu kata,
Maaf.
Semarang, 19 September 2024
@temanpuisi
@puisi
@sedih
Yuk gabung yuk
Dendamku Lunas
Dendamku hari ini lunas
Tak ada transaksi yang terjadi
Dulu yang kubutuhkan hanya Tuhan menjadi kepanjangan tanganku, membalas tiap rundungan yang mematuk kepala lemahku dengan liarnya
Menghajar wajahku yang terlanjur merona ungu lebam.
Kini dendamku telah usang
Tak perlu lagi aku berdoa semoga Tuhan membalaskan nestapa apa yang terjadi padaku
Tak perlu lagi aku mengharap azab segera menghujani tubuh mereka
Tak perlu lagi aku berlaku menjadi Tuhan, atau Tuhannya Tuhan.
Karena Tuhan mengajarkan aku satu kata,
Maaf.
Semarang, 19 September 2024
@temanpuisi
@puisi
@sedih
Yuk gabung yuk
3300
15:21
24.05.2025
Karya : @Langit100
Pencarian kata kata sungguh menjemukan
Bahwa katanya -di -ke -dari harus berjajar rapi
Oleh aturan yang disebut literasi
Pencarian makna sungguh memuakan
Melihat, membaca, kemudian mengerti
Ditulis ulang, dibaca dan disalah arti
Bahwa di hari hari yang lalu
Aku berlarian di antara kata kata
Mencari arti, mencari makna
Dimana dengan memisahkan huruf huruf
Nyatanya membuat aku lebih hidup
Aku membaca kemudian mengerti
A kuber lari dian tara ka taka ta
A kume misah kanhu rufhu ruf,
Mereka tidak mati
Mereka tetap hidup.
Ya,
Mereka yang hidup akan tetap hidup
Jika engkau anggap mati
Maka yang mati ialah kamu sendiri
Purwakarta, 07 April 2025
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah di chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih.
Pencarian kata kata sungguh menjemukan
Bahwa katanya -di -ke -dari harus berjajar rapi
Oleh aturan yang disebut literasi
Pencarian makna sungguh memuakan
Melihat, membaca, kemudian mengerti
Ditulis ulang, dibaca dan disalah arti
Bahwa di hari hari yang lalu
Aku berlarian di antara kata kata
Mencari arti, mencari makna
Dimana dengan memisahkan huruf huruf
Nyatanya membuat aku lebih hidup
Aku membaca kemudian mengerti
A kuber lari dian tara ka taka ta
A kume misah kanhu rufhu ruf,
Mereka tidak mati
Mereka tetap hidup.
Ya,
Mereka yang hidup akan tetap hidup
Jika engkau anggap mati
Maka yang mati ialah kamu sendiri
Purwakarta, 07 April 2025
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah di chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih.
4800
17:20
13.05.2025
Karya : @eijaaal
Rinduan
kita sisir semenanjung haru kita
kita padu euforia rasa kita
berjalanlah kini air mata
tetaplah kini bersama
Canda candu lamanya
tawa senang bertanpa
durjana risau pupus sekejap
tubuh satu erat mendekap
Kasihku, matipun kaulah kuncinya
Manisku, jiwa ini teruntukmu abadinya
O Kerinduan, lagikah bertahun kan kembali?
30 Januari 2025.
@puisi
@temanpuisi
@sedih
Gabung yuk gabung
Rinduan
kita sisir semenanjung haru kita
kita padu euforia rasa kita
berjalanlah kini air mata
tetaplah kini bersama
Canda candu lamanya
tawa senang bertanpa
durjana risau pupus sekejap
tubuh satu erat mendekap
Kasihku, matipun kaulah kuncinya
Manisku, jiwa ini teruntukmu abadinya
O Kerinduan, lagikah bertahun kan kembali?
30 Januari 2025.
@puisi
@temanpuisi
@sedih
Gabung yuk gabung
7400
14:54
20.04.2025
Karya : @RinaHeningNna
Lalu lintas berlalu lalang dalam jentaka semesta
Sebentar panas, sedetik kemudian meranggas repas
Entah apa inginnya alur cerita penuh sandiwara
Yang berkelakar bahagia selamanya, ternyata hanya gurauan bibir bergincu belaka
Jatuh hati tidak main-main
Seorang pria rela melepaskan jubah kesombongannya demi memetik bintang untuk gadis pujaanya
Di tepi telaga surgawi mereka berjanji bertukar puisi
Namun, hanya tanggal yang tinggal menyelimuti hati-hati yang ternyata tertawan janji.
Kamar Hening, 30 Oktober 2024.
@puisi @temanpuisi @sedih. Gabung saja
Lalu lintas berlalu lalang dalam jentaka semesta
Sebentar panas, sedetik kemudian meranggas repas
Entah apa inginnya alur cerita penuh sandiwara
Yang berkelakar bahagia selamanya, ternyata hanya gurauan bibir bergincu belaka
Jatuh hati tidak main-main
Seorang pria rela melepaskan jubah kesombongannya demi memetik bintang untuk gadis pujaanya
Di tepi telaga surgawi mereka berjanji bertukar puisi
Namun, hanya tanggal yang tinggal menyelimuti hati-hati yang ternyata tertawan janji.
Kamar Hening, 30 Oktober 2024.
@puisi @temanpuisi @sedih. Gabung saja
7300
16:19
16.04.2025
Karya : @Ihwa_1
M E N G A B U R
By: Yang terlupa
Jingga dalam cahyanya
Gelap dalam bayangnya
Larut dalam keramaian
Sirna dalam kenangan
Menyusut dalam waktu
Melebur dalam nostalgia
Mengalir dalam sunyi
Tersimpan dalam diam yang setia
Terhapus oleh angin lembut
Seperti embun pagi yang pudar
Menghilang perlahan, seiring waktu
Hanyut dalam rindu, terasa samar
Kembali dalam bisu malam
Tersisa jejak lembut di sana
Menelusuri perjalanan yang dalam
Menuju cakrawala baru yang cerah
Indonesia__19 September, 2024
@temanpuisi @puisi @sedih
M E N G A B U R
By: Yang terlupa
Jingga dalam cahyanya
Gelap dalam bayangnya
Larut dalam keramaian
Sirna dalam kenangan
Menyusut dalam waktu
Melebur dalam nostalgia
Mengalir dalam sunyi
Tersimpan dalam diam yang setia
Terhapus oleh angin lembut
Seperti embun pagi yang pudar
Menghilang perlahan, seiring waktu
Hanyut dalam rindu, terasa samar
Kembali dalam bisu malam
Tersisa jejak lembut di sana
Menelusuri perjalanan yang dalam
Menuju cakrawala baru yang cerah
Indonesia__19 September, 2024
@temanpuisi @puisi @sedih
6800
16:45
14.04.2025
Karya : @al_inziaj
Pulang ke rahim ibu
Ingatan adalah rumah terapung
Suatu waktu, ombak akan menyeretnya
Menerjang memori yang hampir penuh
Namamu, semata ingatan yang panjang
Namun ingatan tidak punya lengan
Sebelum darah membeku
Sebelum seorang bocah tidak berhenti menangis,
Sebelum semuanya mengering,
Aku ingin tenggelam di sana.
_padi
Medan, 16 November 2024.
@temanpuisi
@sedih
@puisi
Gabung saja
Pulang ke rahim ibu
Ingatan adalah rumah terapung
Suatu waktu, ombak akan menyeretnya
Menerjang memori yang hampir penuh
Namamu, semata ingatan yang panjang
Namun ingatan tidak punya lengan
Sebelum darah membeku
Sebelum seorang bocah tidak berhenti menangis,
Sebelum semuanya mengering,
Aku ingin tenggelam di sana.
_padi
Medan, 16 November 2024.
@temanpuisi
@sedih
@puisi
Gabung saja
6900
14:40
11.04.2025
Karya : @tan_90derajat
Sebening Embun
aku adalah sepucuk
di dedaunan yang basah
bila kau temui aku di dahan dan ranting,
basah sudah lebih dulu mengenali aku
tapi siapa yang memeluk dingin
kala daun kuncup
dan bunga sedang tidur?
entahlah—
mungkin itu kamu
di sepanjang pematang,
menghijau;
mengharukan
mungkin juga dia,
yang berkabut;
merupa uap air yang tiba-tiba bercinta dengan si pagi buta.
◖ѕℓ
30 Maret, 2025.
@temanpuisi
@puisi
@sedih
Sebening Embun
aku adalah sepucuk
di dedaunan yang basah
bila kau temui aku di dahan dan ranting,
basah sudah lebih dulu mengenali aku
tapi siapa yang memeluk dingin
kala daun kuncup
dan bunga sedang tidur?
entahlah—
mungkin itu kamu
di sepanjang pematang,
menghijau;
mengharukan
mungkin juga dia,
yang berkabut;
merupa uap air yang tiba-tiba bercinta dengan si pagi buta.
◖ѕℓ
30 Maret, 2025.
@temanpuisi
@puisi
@sedih
7500
16:31
06.04.2025
Karya : @yoofan_s
Perihal dirimu
Di lembah curam yang kunamai rindu
Kucoba gapai senyummu
Di antara ranting-ranting kenangan
Namun, tak sampai
Di laut dalam yang kusebut rasa
Kucoba dekap dirimu
Di antara terumbu karang
Tapi, tak sampai
Di langit tinggi yang kusebut harapan
Kucoba hitung namamu
Di antara awan awan
Ah, terlalu banyak
Juli, 8 2024.
Langsung gabung @temanpuisi @puisi @sedih
Perihal dirimu
Di lembah curam yang kunamai rindu
Kucoba gapai senyummu
Di antara ranting-ranting kenangan
Namun, tak sampai
Di laut dalam yang kusebut rasa
Kucoba dekap dirimu
Di antara terumbu karang
Tapi, tak sampai
Di langit tinggi yang kusebut harapan
Kucoba hitung namamu
Di antara awan awan
Ah, terlalu banyak
Juli, 8 2024.
Langsung gabung @temanpuisi @puisi @sedih
11200
15:55
25.02.2025
Karya : @arifaugust
Napas yang terhempas,
dalam manik-manik hujan.
Angin sedang berhenti meramal arah ....
aku, tinggal titik-titik kecil di atas buih lautan prasangkaku sendiri.
apa yang harus kutemukan,
apa yang harus kulewati,
berlawanan dan mati dalam dogma-dogma...
yang tak kupahami dari mana asalnya.
Jambi, 17 Januari 2024
DY.
Yok mari yok gabung ke chanel @puisi @temanpuisi dan @sedih
Open paid promote juga kita
Napas yang terhempas,
dalam manik-manik hujan.
Angin sedang berhenti meramal arah ....
aku, tinggal titik-titik kecil di atas buih lautan prasangkaku sendiri.
apa yang harus kutemukan,
apa yang harus kulewati,
berlawanan dan mati dalam dogma-dogma...
yang tak kupahami dari mana asalnya.
Jambi, 17 Januari 2024
DY.
Yok mari yok gabung ke chanel @puisi @temanpuisi dan @sedih
Open paid promote juga kita
11200
14:11
20.02.2025
close
New items
Selected
0
channels for:$0.00
Subscribers:
0
Views:
lock_outline
Add to CartBuy for:$0.00
Комментарий